Semua orang telah Allah karuniai sebongkah hati dalam dirinya, agar apa? Agar ia mampu untuk berkasih sayang kepada orang lain. Tetapi jika dalam hidupmu kau tak mampu untuk menunaikan kesempatan baik tersebut, maka periksalah hatimu mungkin ada sesuatu yang menghalangi untuk bisa berkasih sayang dengan bijaksana.
Dan apakah kau pernah mendengar istilah seseorang yang mempunyai hati yang hebat? Iya, tentulah kamu akan mendengarnya, tapi sekedar mengingatkan kembali agar kau dengan mudahnya berkasih sayang pada orang lain, bahwa yang dikatakan hati yang hebat itu adalah hati yang selalu bijaksana dalam memaafkan dan meminta maaf.
Dan mengapa orang yang demikian dikatakan sebagai pemilik hati yang hebat, sebab membijaksanakan hati untuk selalu bersabar dalam situasi amarah sangatlah sulit, buktinya ketika orang lain tengah berbuat salah pada kita, baik dia sengaja maupun tidak sengaja, yang jelas dalam hati kita merasa gedeg dan terkadang besungut-sungut.
Serta sebaliknya, saat keegoisan diri datang menghampiri ketika kita bergulat dengan orang lain misalnya, karena kesalahfahaman, maka sulit biasanya kita untuk saling menyadari, hal itu dibuktikan saat masih saling menunggu untuk meminta maaf duluan, hanya karena mengejar kata “Gengsi Dong”, padahal dalam kebaikan ini tidak bolehlah bergengsi-gengsian, sebab siapa yang mampu terdepan membijaksankan hati maka ialah yang terbaik dimata Allah.
Dan bukankah kita hidup hanya untuk Allah, tapi mengapa masih dalam hal memaafkan dan meminta maaf masih memperdulikan penilaian manusia hanya karena sebatas kata “Gengsi”?
Dan apakah kau pernah mendengar istilah seseorang yang mempunyai hati yang hebat? Iya, tentulah kamu akan mendengarnya, tapi sekedar mengingatkan kembali agar kau dengan mudahnya berkasih sayang pada orang lain, bahwa yang dikatakan hati yang hebat itu adalah hati yang selalu bijaksana dalam memaafkan dan meminta maaf.
Dan mengapa orang yang demikian dikatakan sebagai pemilik hati yang hebat, sebab membijaksanakan hati untuk selalu bersabar dalam situasi amarah sangatlah sulit, buktinya ketika orang lain tengah berbuat salah pada kita, baik dia sengaja maupun tidak sengaja, yang jelas dalam hati kita merasa gedeg dan terkadang besungut-sungut.
Serta sebaliknya, saat keegoisan diri datang menghampiri ketika kita bergulat dengan orang lain misalnya, karena kesalahfahaman, maka sulit biasanya kita untuk saling menyadari, hal itu dibuktikan saat masih saling menunggu untuk meminta maaf duluan, hanya karena mengejar kata “Gengsi Dong”, padahal dalam kebaikan ini tidak bolehlah bergengsi-gengsian, sebab siapa yang mampu terdepan membijaksankan hati maka ialah yang terbaik dimata Allah.
Dan bukankah kita hidup hanya untuk Allah, tapi mengapa masih dalam hal memaafkan dan meminta maaf masih memperdulikan penilaian manusia hanya karena sebatas kata “Gengsi”?
Hanya Orang-Orang Yang Berjiwa Besarlah Yang Mampu Dengan Cepat Memaafkan Atau Meminta Maaf Pada Orang Lain
Iya, sebab itulah mengapa orang yang bijaksana hatinya dalam memaafkan dan meminta maaf itu dikatakan hebat, sebab hal itu hanya dilakukan oleh orang-orang yang mampun berjiwa besar, orang-orang yang mampu dengan cepat memaafkan atau meminta maaf pada orang lain, tanpa mempedulikan penilaian manusia yang hanya sesaat, artinya ia hanya tahu dan sadar bahwa mulia itu hanya dihadapan Allah.
Mengapa ia hebat? Kaena hal yang paling sulit dalam hidup ini adalah ketika harus bersabar menahan amarah yang tengah meronta seakan-akan meminta untuk didengarkan. Pernah? Pasti semua orang pernah dalam posisi ini, sebab Allah ciptakan nafsu pada diri kita, dan jika kamu bertanya bagaimana orang yang selalu bersabar, bukankah ia tak pernah merasa amarah? Maka jawabannya adalah justru terkadang orang yang demikianlah yang mempunyai amarah paling besar, hanya saja dia sangat bijaksana dalam menahannya, dan pandai menghadapkan hatinya selalu kepada Allah.
Mengapa ia hebat? Karena yang tersulit dalam hidup ini adalah ketika kita berjuang menahan keegoisan diri hanya untuk tetap berakhlaq mulia, baik dihadapan Allah ataupun dihadapan manusia yang lainnya.
Ingat, menahan amarah untuk memberi maaf ataupun memberi maaf bukan perkara mudah bagi seseorang yang tengah memuncah dengan bisikan syetan, karena butuh yang namanya ketangguhan hati dan keselarasan pikiran gar tetap bisa tenang dan bijaksana.
Mengapa ia hebat? Karena mengendalikan diri agar tidak membenci itu butuh yang namanya perjuangan untuk selalu mengahdapkan hati kepada Allah, sebab bila hati tak senantiasa dihadapkan kepada Allah maka sudah pasti bersifat agar mudah memaafkan dan meminta maaf kepada orang orang lain itu takkan bisa kita lakukan dengan baik.
Karena bila hati sudah selalu merujuk pada Allah, maka sudah pasti pula Allah akan selalu menyentuh hati yang kita dengan kasih sayangnya, sehingga akhirnyapun hati yang tadinya keras berubah menjadi lembut oleh hidayah.
Mengapa ia hebat? Karena mengendalikan hati agar tidak mudah amarah butuh kesungguhan hati untuk selalu belajar bersabar dan ikhlas. Sebab, bila tak tekun melatih hati untuk bersabar, dan terutamanya adalah mengalah maka sudah pasti sifat mudah memaafkan dan meminta maaf itu takkan bisa dilakukan dengan bijak.
sumber: hikmaupdate
Mengapa Ia Hebat? Karena Hal Yang Paling Sulit Dalam Hidup Ini Adalah Ketika Harus Bersabar Menahan Amarah Yang Tengah Meronta Minta Didengarkan
Mengapa ia hebat? Kaena hal yang paling sulit dalam hidup ini adalah ketika harus bersabar menahan amarah yang tengah meronta seakan-akan meminta untuk didengarkan. Pernah? Pasti semua orang pernah dalam posisi ini, sebab Allah ciptakan nafsu pada diri kita, dan jika kamu bertanya bagaimana orang yang selalu bersabar, bukankah ia tak pernah merasa amarah? Maka jawabannya adalah justru terkadang orang yang demikianlah yang mempunyai amarah paling besar, hanya saja dia sangat bijaksana dalam menahannya, dan pandai menghadapkan hatinya selalu kepada Allah.
Mengapa Ia Hebat? Karena Yang Tersulit Dalam Hidup Ini Adalah Ketika Kita Berjuang Menahan Keegoisan Diri Hanya Untuk Tetap Berakhlaq Mulia
Mengapa ia hebat? Karena yang tersulit dalam hidup ini adalah ketika kita berjuang menahan keegoisan diri hanya untuk tetap berakhlaq mulia, baik dihadapan Allah ataupun dihadapan manusia yang lainnya.
Ingat, menahan amarah untuk memberi maaf ataupun memberi maaf bukan perkara mudah bagi seseorang yang tengah memuncah dengan bisikan syetan, karena butuh yang namanya ketangguhan hati dan keselarasan pikiran gar tetap bisa tenang dan bijaksana.
Mengapa Ia Hebat? Karena Mengendalikan Diri Agar Tidak Membenci Butuh Perjuangan Untuk Selalu Menghadapkan Hati Kepada Allah
Mengapa ia hebat? Karena mengendalikan diri agar tidak membenci itu butuh yang namanya perjuangan untuk selalu mengahdapkan hati kepada Allah, sebab bila hati tak senantiasa dihadapkan kepada Allah maka sudah pasti bersifat agar mudah memaafkan dan meminta maaf kepada orang orang lain itu takkan bisa kita lakukan dengan baik.
Karena bila hati sudah selalu merujuk pada Allah, maka sudah pasti pula Allah akan selalu menyentuh hati yang kita dengan kasih sayangnya, sehingga akhirnyapun hati yang tadinya keras berubah menjadi lembut oleh hidayah.
Mengapa Ia Hebat? Karena Mengendalikan Hati Agar Tidak Mudah Amarah Butuh Kesungguhan Hati Untuk Selalu Belajar Bersabar Dan Ikhlas
Mengapa ia hebat? Karena mengendalikan hati agar tidak mudah amarah butuh kesungguhan hati untuk selalu belajar bersabar dan ikhlas. Sebab, bila tak tekun melatih hati untuk bersabar, dan terutamanya adalah mengalah maka sudah pasti sifat mudah memaafkan dan meminta maaf itu takkan bisa dilakukan dengan bijak.
sumber: hikmaupdate
0 Response to "Memiliki Hati Yang Hebat Itu Adalah Hati Yang bersih Yang Selalu Bijaksana Dalam Memaafkan Dan Meminta Maaf"
Posting Komentar